KELAYAKAN EKONOMI TANAMAN HIAS JANDA BOLONG (MONSTERA ADOSONII) (STUDI KASUS DI OMAH HYDRO, SEDAN, NGAGLIK, SLEMAN)

Supriyati Supriyati, Sri Sari Utami, Yusuf Arif Purnama Putra

ABSTRACT

Kebijakan pembangunan hortikultura adalah meningkatkan daya saing hortikultura dengan mendorong peningkatan produksi, akses pasar dan ekspor. Budidaya ramah lingkungan yang berkelanjutan turut mendukung peningkatan nilai tambah produk untuk peningkatan kesejahteraan petani. Tanaman hortikultura terdiri dari tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman obat dan tanaman taman atau lanscap dan tanaman hias. Salah satu tanaman hias yang digemari oleh konsumen dan popular pada saat pandemi adalah janda bolong (Monstera adosonii). Permintaan jenis tanaman hias ini semakin meningkat karena keindahan dan keunikannya. Minat masyarakat terhadap janda bolong yang tinggi menjadi prospek yang bagus karena nilai jualnya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui komponen biaya produksi dan kelayakan usaha tanaman hias janda bolong. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kasus. Berdasarkan hasil analisa usaha tanaman janda bolong secara ekonomi menunjukan bahwa: total Biaya Produksi Usaha tanaman Janda Bolong sebesar Rp.191.025 dengan nilai produksi sebesar Rp 900.000, BEP harga Rp. 2.547/tanaman dan BEP produk = 15,92 tanaman. Kelayakan ekonomi usaha tanaman janda bolong mempunyai R/C ratio sebesar 4,71 dengan ROI 371,14 % berarti layak secara ekonomi untuk dikembangkan.